The Rise of False Teachers

The Rise of False Teachers

May 26, 2024

Series: New Testament

Book: 2 Peter

Bible Passage: 2 Peter 2:11-22

Ayat-ayat ini merupakan peringatan-peringatan yang keras tetapi ini penting bagi kita. Dalam 2 Petrus 1 itu adalah dorongan yang positif untuk kita memastikan panggilan Tuhan dengan cara kita mengalami kuasa Tuhan untuk hidup yang saleh melalui iman kepada janji-janji Allah yang besar dan berharga. Jadi dorongan untuk memastikan panggilan kita dengan cara kita mentaati Firman, memegang janji Firman, hidup saleh dan mengalami kuasa Tuhan sehingga kita sadar bahwa kita adalah umat Tuhan yang telah dipanggil dan diselamatkan. Pasal 2 memiliki tujuan yang sama tetapi caranya berbeda yaitu dengan memberikan peringatan kepada kita, memberikan gambaran suram tentang guru-guru palsu yang tidak bersandar pada kuasa Tuhan, tidak berpegang pada perintah Tuhan, tidak mengajarkan kebenaran Tuhan tetapi mengikuti hawa nafsu mereka atas nama kebebasan. Petrus memberi peringatan untuk kita tidak mengikuti guru-guru palsu ini karena kalau kita ikut jalan ini, engkau tidak akan yakin dan engkau tidak akan tahu engkau adalah umat pilihan Tuhan, dan dengan engkau mengikuti jalan ini maka membuktikan engkau sebenarnya bukan orang yang ada di dalam Kristus, yang belum pernah menerima panggilan Tuhan yang bukan termasuk umat pilihan Tuhan.

4 bagian yang akan kita renungkan, pertama adalah guru-guru palsu ini adalah orang yang dengan angkuh menghujat kemuliaan (ayat 10B). Ini kemungkinan besar bicara tentang kemuliaan kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Mereka mengejek kapan Kristus datang? Mereka menghina dan menghujat kemuliaan, ini dikontraskan oleh Petrus dengan malaikat yang lebih berkuasa tetapi mereka tidak menghujat tetapi tunduk kepada otoritas Allah untuk menghakimi guru-guru palsu ini. Dengan kata lain, Petrus mau mengatakan guru-guru palsu ini adalah orang yang dengan angkuh dan dengan beraninya melakukan kejahatan, mereka seperti binatang, mereka tidak berakal, mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui. Ini adalah peringatan keras kepada setiap orang yang berbicara tanpa pengetahuan yang benar dan kemudian menghujat apa yang diajarkan Alkitab. Kedua, guru-guru palsu ini adalah orang yang sangat berani melakukan dosa di siang hari (ayat 13B-16). Guru-guru palsu ini juga adalah orang yang serakah, kita bisa melihat disini digambarkan Petrus mengutip kisah Bileam, kita mengetahui Tuhan memberi peringatan keras melalui keledai yang bisa berbicara memberikan peringatan kepada Bileam. Ini adalah contoh guru-guru palsu yang pikirannya kotor, mencari keuntungan secara material dan khususnya mereka memikat orang-orang yang lemah (ayat 18). Ini menjadi peringatan bagi kita supaya kita sebagai umat Tuhan berakar dalam Firman sehingga kita tidak mudah diombang-ambingkan oleh pengajaran salah yang banyak di sekitar kita. Salah satu ciri gereja yang sehat adalah gereja yang mengajarkan Firman secara eksposisi, seluruhnya diberitakan, ada hal-hal yang mudah dan ada yang sulit tetapi itu semua ada di dalam Alkitab sehingga kita boleh bertumbuh sesuai dengan apa yang Tuhan nyatakan kepada kita. Ketiga, guru-guru palsu ini seperti mata air yang kering (ayat 17) atau seperti kabut yang tipis dikontraskan dengan pengajaran Kristus yang seperti mata air kehidupan yang terus mengalir sampai kepada hidup yang kekal. Kita sebagai gereja Tuhan dapat menjadi gereja yang bisa membedakan apakah ini pengajaran seperti mata air yang kering atau ini adalah mata air kehidupan yang terus menerus mengalir sampai hidup yang kekal karena kita menyimpan Firman Tuhan di dalam hati kita, pikiran kita dibentuk oleh Firman Tuhan, seluruh hidup kita makin mengenal Dia dan tidak habis mengenal Tuhan. Keempat, ini menjadi peringatan yang paling jelas dan paling keras, guru-guru palsu ini memikat orang-orang Kristen yang baru dan mereka menjanjikan kebebasan tetapi mereka sebenarnya adalah budak (ayat 18-19). Melalui 1 Pet 2:16, ini sangat mirip dengan ajaran Paulus dalam Roma 5:1. Apa yang Kristus kerjakan bagi kita salah satu yang paling penting adalah kita merdeka dari perbudakan dosa, kita tidak lagi dikuasai dosa. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli taurat mereka bangga karena mereka mentaati seluruh hukum Taurat supaya mereka dianggap benar karena ketaatan mereka melakukan kehendak Tuhan. Tetapi Petrus dan Paulus mengajarkan engkau sekarang dibebaskan dari kuk perhambaaan itu, engkau sekarang merdeka, engkau tidak lagi harus melakukan perintah hukum Taurat supaya kamu boleh dimenangkan dan dibenarkan oleh Tuhan, tidak, engkau telah dibenarkan oleh Tuhan, telah dimenangkan oleh Tuhan, engkau tidak lagi menerima kuk hidup dalam perhambaan dosa dan hidup dalam kutukan hukum Taurat, engkau sekarang sudah merdeka, tetapi kemudian Petrus dan Paulus menyadari kalau kita sudah merdeka di dalam Tuhan, tidak ada lagi yang bisa memisahkan kasih Allah dari kita, kita adalah milik Tuhan maka kita bisa jatuh ke dalam ekstrim yang lain yaitu kita memakai kemerdekaan itu untuk memakai kesempatan berbuat dosa (Gal 5:13). Di satu sisi memang janji tentang kemerdekaan adalah benar, ini adalah jantung iman Kristen, Kristus telah membebaskan kita dari kuasa dosa, kita telah bebas dari hukum Taurat di dalam pengertian kita tidak lagi berjuang mentaati hukum Taurat supaya kita diterima Allah, kita telah diberikan hati yang baru oleh Roh Kudus sehingga dengan sukacita bukan dengan paksaan tetapi bukan tanpa perjuangan kita boleh dan ingin mentaati dan memuliakan Allah. Di manapun Injil yang memberikan kebebasan sejati diberitakan, guru-guru palsu akan membelokkannya sehingga manusia menjadi salah dalam memperlakukan kebebasannya. Kita tidak lagi di bawah hukum Taurat tetapi di bawah kasih karunia, kita sudah bebas sehingga jangan lagi kamu mau diperbudak oleh peraturan-peraturan yang membatasi kamu. Kamu sudah merdeka maka kamu bisa melakukan apa saja yang kamu inginkan dan ini menjadi ajaran yang salah sehingga mereka akan tersesat dan akan kecewa dan akan meninggalkan Tuhan. Petrus mengatakan orang-orang ini lebih baik jika mereka tidak pernah mengenal jalan kebanaran (ayat 20). Ini adalah gambaran orang yang pernah mendengar Injil termasuk kita dan bahkan orang-orang ini adalah orang yang dengan sukacita menerima Injil itu tetapi karena imannya tidak berakar. Inilah peringatan kepada orang-orang ini, lebih baik mereka tidak pernah mendengar Injil karena keadaan mereka itu lebih buruk daripada sebelumnya. Ini juga menjadi peringatan untuk kita semua, anak-anak yang tumbuh di gereja, waktu kita mulai take for granted, kita mulai menghina Firman Tuhan yang kita biasa dengar, ini menjadi sesuatu yang bahaya.

2 prinsip yang penting, barangsiapa yang diberi banyak itu berarti dituntut banyak. Kita yang sudah menerima, mendengar Firman biarlah kita boleh menghidupinya, mentaatinya dan kita harus bertumbuh di dalamnya.  Sebaliknya kalau kita take for granted dan kita menganggap ini semua biasa saja dan kita tidak terdorong melakukan kehendak Tuhan maka keadaan kita menjadi lebih bahaya daripada orang yang belum pernah menerima Firman Tuhan yang sejati itu. Tuhan yang sudah memberi anugerah, memberikan Firman yang begitu baik yang kita boleh dengar di gereja ini biarlah kita yang telah menerimanya boleh sungguh-sungguh lebih mentaati, menghidupi dan beriman akan Firman Tuhan yang sudah kita terima. Kedua, Petrus tidak mengajarkan bahwa keselamatan yang diterima oleh umat pilihanNya itu bisa hilang, tetapi dia mau menekankan anggota gereja yang mengaku percaya itu bisa tidak diselamatkan. Kalau anggota gereja tetapi belum sungguh-sungguh mengalami perubahan yang dahsyat, perubahan diri kita sebelumnya mati dalam dosa, tetapi sekarang hidup dalam Kristus, kalau itu belum terjadi dalam hidup kita, yang kelihatan hanya dari luarnya, kita ikut katekisasi, kita dibaptis tetapi tidak ada perubahan di hati kita yang paling dalam, mereka sebenarnya belum pernah diselamatkan. Mereka yang mengaku percaya tetapi tidak ada perubahan sama sekali dalam hidupnya dan meninggalkan jalan Tuhan dan hidup di jalan yang lama, inilah yang menjadi peringatan yang Petrus ajarkan di ayat 22. Kalau nature kita belum berubah, kita belum pernah menjadi anak-anak Tuhan. Tetapi anak-anak Tuhan sejati yang Tuhan telah tebus, yang sudah menjadi manusia yang baru, ada sesuatu yang radikal terjadi dalam hidupnya, maka tidak mungkin kita akan kembali lagi ke hidup kita yang lama, kita akan datang kepada Tuhan, meskipun tidak sempurna kita akan terus berjuang, terus bertekun untuk hidup dalam kebenaran sesuai kehendak Tuhan dan Tuhan akan menjaga dan memberi kuasaNya untuk kita bisa melakukan ini, inilah doktrin preseverence of the saint, Allah akan pelihara kita dengan memampukan kita untuk berjuang, untuk taat, untuk bertumbuh dan melakukan kehendak Tuhan karena barangsiapa di dalam Kristus dia adalah ciptaan baru. Biarlah kita menjadi umat Tuhan yang menyadari anugerah Tuhan yang besar, kalau ada di antara saudara yang belum sungguh-sungguh percaya dan mengalami hidup yang baru, biarlah mendengar Firman Tuhan hari ini, saudara boleh bertobat, meninggalkan dosa dan hidup di dalam kehendak Tuhan. Pasal 2 ini bertujuan untuk mengkonfirmasi panggilan dan pilihan Tuhan bagi kita dengan memberi peringatan supaya kita tidak menyangkali Tuhan yang telah menebus kita, memberi peringatan untuk kita bisa melawan kesombongan rohani, untuk kita tidak cinta Tuhan dan kebebasan seks yang liar tetapi kita boleh maju terus mengikut kehendak Tuhan, berakar dalam Firman, makin mengenal Tuhan dan maju dalam iman kita, ketaatan kita, kesalehan kita, hidup yang berkenan kepada Tuhan. Inilah berita Firman Tuhan bagi kita hari ini supaya setiap orang yang mendengar boleh mentaati dan hidup sesuai kehendak Tuhan.