Thy Kingdom Come!

Thy Kingdom Come!

January 8, 2023

Series: Old Testament

Book: Daniel

Bible Passage: Daniel 2:1-49

Alkitab mengajarkan bahwa menafsirkan mimpi tidak dapat dilakukan dan tidak seharusnya dilakukan, ini ditulis dalam Ulangan 29:29. Jika Allah tidak memberitahu kita sesuatu, itu berarti Ia telah memilih untuk menjaga pengetahuan itu bagi diriNya sendiri. Apa yang Dia wahyukan kepada kita itu cukup. Mencari pengetahuan rahasia ini dari sumber-sumber atau cara lain secara tegas dilarang dalam Alkitab (Ulangan 18). Tetapi ketika Yusuf dan Daniel menafsir mimpi ada hal fundamental yang berbeda, mereka mengakui tafsiran mereka adalah milik Allah. Ketika Yusuf menafsir mimpi dari 2 pegawai Mesir di penjara, dia berkata Allah yang menafsirkan mimpi dan ketika Yusuf menafsir mimpi Firaun, dia mengatakan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada Firaun. Yusuf semata-mata adalah seorang nabi Allah, dia semata-mata membawa pesan Allah kepada Firaun. Mengapa Firaun mimpi? Mimpi itu adalah tanda bagi mereka yang tidak mengenal Allah supaya mereka dapat percaya Allah ketika mimpi tersebut ditafsirkan dan mimpi itu benar-benar terjadi. Kita melihat hal yang sama dalam Daniel 2, ketika Daniel mendengar bahwa raja Nebukadnezar perlu mimpinya ditafsirkan, Daniel tidak memberi tafsir kepada sang raja tetapi dia berdoa kepada Allah supaya mimpi tersebut dapat ditafsirkan.

Raja-raja terobsesi dengan masa depan karena mereka tidak dapat mengontrol masa depan dan karena kegelisahan ini maka raja-raja zaman purba selalu dikelillingi oleh ahli sihir karena mereka ingin semacam kepastian di tengah-tengah ketidakpastian. Kepastian bukanlah sesuatu yang dapat diberikan oleh ahli-ahli sihir karena mereka bukanlah Allah, mereka tidak benar-benar tahu masa depan. Mengapa cerita Daniel pasal kedua ini luar biasa? Pertama, mimpi raja Nebukadnezar itu begitu spesifik dan terperinci. Meskipun para ahli sihir dapat tahu mimpi itu, saya yakin mereka tidak dapat mengartikan mimpi itu. Kedua, cerita ini begitu luar biasa karena raja Nebukadnezar tidak memberitahukan apa isi mimpinya. Ini bukanlah prosedur biasa untuk menafsir mimpi. Mengapakah raja Nebukadnezar tidak memberitahu mereka mimpinya? Alasan utamanya tertulis dalam ayat 3, karena ia gelisah, ia ingin tahu apa arti mimpinya. Jika para ahli sihir tidak dapat memberitahu arti mimpinya, maka ia sama sekali tidak dapat yakin akan interpretasi mereka. Alasan lain mungkin ia telah curiga para ahli sihirnya pura-pura mengetahui misteri. Karena itu dikatakan di ayat 9 kamu telah bermufakat mengatakan hal-hal bohong kepadaku.

Jika ada seseorang bertanya mengapa engkau menjadi orang Kristen? Mereka mungkin akan menjawab karena kekristenan memberikan saya ruang untuk mengekspresikan kerohanian saya, memberikan saya arah dan damai sejahtera. Kekristenan mungkin bukan untuk semua orang tetapi itu tepat bagi saya. Kekristenan bukanlah hanya sekadar satu dari sekian banyak agama yang dapat memenuhi kebutuhanmu, kekristenan adalah satu-satunya agama sejati yang menyembah Allah yang telah memulai dan menopang segala sesuatu, Allah yang akan mengakhiri dan memperbaharui segala sesuatu. Allah ini adalah sejati dan layak untuk disembah tidak peduli apapun pandangan kita.

Tetapi yang paling luar biasa dari semuanya ini bukanlah mimpi raja Nebukadnezar atau bahwa ia tidak menyingkapkan isi mimpinya, melainkan momen ketika Daniel berbicara kepada raja. Daniel bukan hanya dapat menceritakan isi mimpi raja tetapi kemudian memberikan tafsiran mimpi yang spesifik dan diakhiri dengan mengatakan mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai. Tidak ada keraguan, yang ada hanyalah kuasa dan kemuliaan Allah. Bagaimanakah Daniel tahu mimpi dan tafsiran mimpi itu? Ayat 19 memberitahu kita rahasia itu disingkapkan melalui suatu penglihatan malam. Rahasia disini memiliki makna ganda, mimpi tersebut bisa dikatakan sebuah misteri karena raja tidak memberitahukan siapapun mimpinya, tetapi mimpi itu juga adalah misteri karena Allah menyembuyikan makna mimpi itu. Menariknya makna dari mimpi sang raja dinyatakan kepada Daniel melalui mimpi. Mimpi sang raja tidak jelas tetapi mimpi Daniel sangat jelas. Allah Israel selalu berbicara kepada umatNya dengan sangat jelas melalui nabi-nabiNya. Allah menyatakan rencanaNya kepada umatNya dan Ia menyingkapkan rahasia masa depan di dalam Alkitab yang kudus. Respon pertama Daniel ketika ia menerima wahyu dari Allah adalah memuji dan menyembah Allah karena dia mempunyai pengertian yang teguh tentang identitas dirinya dan maksud dirinya berada di Babel dan di dunia ini. Dia sadar misteri tersebut dinyatakan kepadanya karena Allah mempunyai rencana dan rencana ini jauh lebih besar dari menjaga nyawa Daniel, rencana Allah adalah untuk membawa kemuliaan Allah bagi diriNya sendiri dengan menyelematkan Daniel dan merendahkan raja Nebukadnezar dan sebelum Daniel mencapai maksud ini dia tidak dapat mati. Ayat 21 berbicara tentang kekuatan Allah, dikatakan Dia mengubah waktu dan musim dan artinya Allah yang mengendalikan alam, Dia mengangkat dan memecat raja, artinya Dia memerintah seluruh umat manusia.

Mimpi raja Nebukadnezar melambangkan kerajaan-kerajaan, kepala emas melambangkan kerajaan Babel, dada perak melambangkan kerajaan yang akan mengalahkan Babilon yaitu kerajaan Persia, pinggang perunggu melambangkan kerajaan Yunani yang mengalahkan kerajaan Persia dan kaki besi melambangkan kerajaan yang keempat yang akan mengalahkan semuanya dan akan menjadi kerajaan terkuat yaitu kerajaan Roma. Kerajaan-kerajaan ini dilambangkan makin lama makin kuat, kekaisaran Roma adalah kekaisaran terbesar dan yang paling lama berdiri, mereka bukan hanya kuat berperang, mereka juga kuat mengendalikan penduduknya, mereka sekuat besi. Tetapi kerajaan-kerajaan tersebut makin berkurang kemuliaannya. Raja Nebukadnezar disini mengaku Tuhan adalah Allah (ayat 47) dan dia disebut pelayan Allah dalam Alkitab, tetapi jika kita melihat kerajaan Roma kita melihat bagaimana mereka menganiaya Kristus dan pengikutNya dan mereka akan selamanya dikenal sebagai kerajaan yang membunuh Sang Anak Allah. Karena Daniel dapat mengartikan mimpinya, raja Nebukadnezar percaya sepenuhnya kepada tafsirannya tetapi lebih dari itu dia percaya kepada Allah. Meskipun Israel dikalahkan Babel, Allah Israel tetaplah Allah akan seluruh alam semesta dan Daniel menyatakan bagaimana Allah tetap menunjukkan kemuliaanNya bahkan ketika mereka miskin dan lemah.

Peran kita di dunia ini mirip peran Daniel di Babel, orang-orang di sekitar kita mempunyai ketakutan akan masa depan, pertanyaan tentang tujuan hidup, dan mereka tidak punya jawaban yang baik akan pertanyaan-pertanyaan ini, tetapi Allah memberikan jawabannya kepada kita, tidak melalui penglihatan tetapi melalui Alkitab. Allah telah menyatakan kebenaran kepada kita, kita tahu darimana kita berasal dan kemana kita pergi, kita tahu bagaimana relasi kita dengan Allah dapat diperbaiki karena Allah telah menyatakan misteri ini dalam Yesus Kristus, Dialah yang akan mendirikan dan menegakkan kerajaan Allah dan membawa kita ke dalam kerajaan tersebut. Dia akan menggenapi semuanya itu dengan mati bagi dosa-dosa kita. Yesus Kristus datang di kerajaan keempat dan menegakkan kerajaanNya yang tidak akan pernah berakhir. Daniel pasal 2 menolong kita melihat kemuliaan Allah dan kuasa Allah melalui pengalaman hidup kita sendiri. Daniel menunjukkan kepada kita bagaimana tetap setia kepada Allah meskipun keadaan sekitar begitu menghancurkan, ia menunjukkan bagaimana menyatakan kemuliaan Allah kepada orang-orang disekitarnya. Dalam segala situasi Allah kita yang berdaulat adalah Allah kita dan situasi apapun yang kita alami itu adalah tempat kita menyatakan kemuliaan Allah.