War and Melchizedek

War and Melchizedek

July 21, 2024

Series: Old Testament

Book: Genesis

Bible Passage: Genesis 14

Ini adalah momen penting bagi Abraham karena kita melihat Abraham seperti dinyatakan kebesaran dan kemuliannya dengan mengalahkan raja-raja di sekitarnya dan menyelamatkan Lot. Ketika Lot memisahkan diri dari Abraham, Lot ada dalam bahaya tidak berbagian dalam janji Tuhan kepada Abraham dan keturunannya. Ini pelajaran bagi kita sekalian, bahagia hidup nyaman dalam lingkungan berdosa, inilah yang terjadi dengan Lot. Lot tinggal di Sodom, dia beranak cucu di antara orang-orang yang berdosa. Meskipun kita tidak dipanggil untuk menarik diri dari dunia yang berdosa, kita sadar kita berada di lingkungan yang berdosa, termasuk di gereja ada banyak kesalahan, banyak kelemahan, apalagi di luar gereja, di pekerjaan, sekolah, dimanapun kita berada kita hidup di tengah-tengah dosa. Firman Tuhan melalui kehidupan Lot, meskipun kita diutus seperti domba di tengah-tengah serigala, Tuhan tidak pernah menarik domba-domba ini berkumpul bersama dan meninggalkan dunia, kita dipanggil, diselamatkan, ditebus, dijadikan anak-anak Tuhan dan diutus ke tengah-tengah dunia ini, tetapi waktu kita ada di tengah-tengah dunia yang berdosa ini, kita harus ingat siapa kita, kita bukanlah dari dunia ini, kita bukan berasal dari dunia ini. Kalau kita adalah milik Tuhan, kalau Roh Kudus sudah bekerja maka kita harus ingat jati diri kita, siapa sesungguhnya kita, kita ada di dalam dunia tetapi kita bukan berasal dari dunia. Kita adalah milik Tuhan karena itu kita tidak bisa nyaman sepenuhnya dalam dunia, kita akan ada kesulitan, pergumulan dalam hidup kita. Kita adalah musafir dalam dunia ini seperti Abraham terus berjalan berpindah dari satu tempat ke tempat lain karena rumah kita bukan dalam dunia ini, rumah kita ada di surga di tempat Tuhan, kita menantikan langit dan bumi yang baru, kita adalah milik Tuhan, kita sudah ditebus Tuhan, tetapi kita diutus ke tengah-tengah dunia ini. Biarlah kita terus ingat, kita dipanggil sebagai garam dan terang dunia berarti kita adalah orang-orang yang dipanggil Tuhan untuk menerangi dunia ini bukan tinggal bersama-sama menjadi sama dengan dunia yang gelap. Kita dipanggil untuk menggarami dunia bukan digarami dunia. Biarlah kita mengerti melalui kehidupan Lot karena dia terus hidup dan menjadi mirip dengan dunia.

Ayat 14-16, kita melihat Lot yang diam di Sodom dan hidup bersama-sama, mirip dengan orang yang berdosa tetapi dalam anugerah Tuhan, Abraham datang membebaskan Lot dengan resiko dia menghadapi raja Babilon, resiko yang besar yang membuat dia harus menghadapi raja-raja tersebut. Bagaimana Abraham tidak memikirkan apakah Lot itu seorang yang layak untuk ditolong dan dia juga tidak memikirkan resiko besar apa yang harus ditanggung untuk membebaskan Lot. Kita seringkali dalam hidup kita apakah kita mau menolong seseorang atau tidak, kita seringkali memikirkan 2 hal ini, apakah orang itu layak ditolong? Dan apakah waktu saya menolong dia, berapa besar resikonya? Bukan berarti kita harus menolong setiap orang yang ada dalam kesulitan, tentu kita harus pikir apa yang menjadi kesulitan dan pergumulan orang itu. Tetapi Abraham tidak berpikir demikian, Lot tidak layak ditolong, dia self-centered, Lot yang adalah keponakan Abraham, seharusnya dia mempersilahkan Abraham lebih dulu memilih daerah mana. Lot memilih tempat yang terbaik, tanah yang subur, dia memilih lebih dulu, dia tidak mempedulikan Abraham. Abraham mempertaruhkan nyawanya dengan dia menolong Lot, tetapi dia melakukan itu. Abraham adalah bayang-bayang Kristus, Kristus menyelamatkan kita yang seharusnya menerima murka Allah tetapi Kristus yang mati bagi kita di atas salib, darahnya menyucikan dosa-dosa kita, itulah pengorbanan Kristus. Bahkan di atas kayu salib Dia mengatakan Bapa ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Kita menyadari kita tidak layak tetapi kita menerima anugerah Tuhan yang begitu besar maka kita diajar untuk mengasihi orang-orang di sekitar kita. Biarlah masing-masing kita yang telah menerima anugerah itu kita berinisiatif menolong orang-orang di sekitar kita tanpa berpikir apakah orang-orang itu layak ditolong atau tidak. Tuhan tidak pernah berpikir apakah kita layak ditolong, apakah resiko untuk menyelamatkan kita, Tuhan bahkan menyerahkan nyawaNya bagi kita sekalian.

Ayat 17-24 kita melihat disitu setelah Abraham kembali membebaskan Lot, dia kemudian bertemu dengan 2 raja yang sangat kontras, raja Sodom dan raja Salem yang disebut Melkisedek. Melkisedek itu adalah king of righteousness dari kitab Ibrani dan raja Salem adalah king of peace, sedangkan raja Sodom melambangkan kerusakan dosa dan perlawanan kepada Tuhan. Imam Melkisedek adalah imam Allah yang maha tinggi dan dia memberkati Abraham, memuji Allah yang telah memberi kemenangan kepada Abraham (ayat 19) dikontraskan dengan raja Sodom (ayat 21). Raja Sodom menjanjikan kekayaan kepada Abraham dengan cara cepat, tetapi Abraham tidak mau mengambil apapun dari raja Sodom. Dia memilih untuk taat dan tunduk kepada Allah yang dia nyatakan dengan memberi sepersepuluh dari yang dia miliki kepada Melisedek, imam Allah yang maha tinggi. Di kitab Ibrani 6-7, dijelaskan siapa Melkisedek dan keimaman Melkisedek dibandingkan dengan Kristus imam besar yang agung itu. 3 hal yang dinyatakan di kitab Ibrani ini, pertama Melkisedek dan Kristus adalah imam yang ditetapkan bukan berdasarkan keturunan tetapi berdasarkan jabatan. Dalam Perjanjian Lama yang menjadi imam hanya keturunan Lewi saja tetapi Melkisedek ini menjadi imam Allah yang maha tinggi karena dia adalah raja Salem, karena jabatannya sebagai raja. Yesus menjadi imam besar yang agung menurut peraturan Melkisedek. Biasanya raja adalah pasti keturunan Yehuda, dan imam pasti keturunan Lewi tetapi Yesus yang adalah keturunan Yehuda tetapi Alkitab menegaskan Dia juga adalah imam besar agung, Dia bukan mengikuti peraturan suku Lewi tetapi Dia menjadi imam besar mengikuti peraturan Melkisedek, dia adalah raja dan ditetapkan menjadi imam Allah yang maha tinggi. Kedua, keimaman Melkisedek dan Yesus adalah bersifat kekal, tidak ada penerusnya, setelah dia selesai. Kristus adalah satu-satunya imam besar yang mempersembahkan korban sekali untuk selama-lamanya dan melalui kebangkitanNya dia duduk di sebelah kanan Allah menjadi pembela kita dan terus menerus mewakili kita untuk selama-lamanya. Ketiga, keimaman Kristus adalah keimaman yang lebih tinggi daripada keimaman Lewi, waktu Abraham memberikan persembahan kepada Melkisedek, dia sadar ini adalah imam yang lebih besar dari dirinya, sebelumya Abraham bertindak juga seperti imam, dia memberi persembahan langsung kepada Tuhan tetapi waktu dia bertemu Melkisedek dia sadar ini adalah imam Allah yang maha tinggi karena itu dia memberikan persembahan kepada Tuhan melalui pemberiannya kepada Melkisedek. Ketika Abraham memberi persembahan kepada Melkisedek maka keturunan Abraham di dalamnya ada Lewi, dengan kata lain Lewi masih ada dalam benih Abraham jadi waktu Abraham memberikan perpuluhan kepada Melkisedek, Lewi juga turut memberikan perpuluhan kepada Melkisedek. Jadi ketika Kristus adalah imam menurut peraturan Melkisedek, Dia adalah imam yang lebih mulia daripada imam keturunan Lewi dan termasuk Lewi juga memberi persembahan kepada Dia. Kitab Ibrani juga menjelaskan kepada kita kenapa kita perlu imam besar yang lebih agung daripada keimaman Lewi? Karena kambing domba yang dipersembahkan Lewi tidak bisa menyelamatkan kita. Kambing domba itu hanya untuk sementara saja supaya kita mengerti harus ada darah yang perlu dicurahkan untuk mengampuni dosa manusia. Ini adalah bayang-bayang Kristus imam besar yang agung itu, ketika Dia datang memberikan diriNya sendiri dan mencurahkan darahNya di kayu salib dan Dia menjadi imam besar kita untuk selama-lamanya. Semua kita yang ada di dalam Kristus. Dia adalah satu-satunya pengantara kita sehingga kita boleh memiliki akses langsung kepada Bapa, tidak perlu lagi ada imam dan pengantara lain, satu-satunya pengantara hanya imam besar agung yaitu Yesus Kristus, kita boleh datang kepada Allah melalui Kristus, beriman dalam Dia, bersembunyi dalam Dia dan datang dengan kesadaran kita yang tidak layak boleh dilayakkan oleh Tuhan, kita yang harusnya menerima murka Allah, sekarang kita diperdamaikan dengan Allah, kita yang seharusnya menerima hukuman maut, sekarang kita boleh dibenarkan oleh Tuhan di dalam Kristus yang telah mati dan bangkit bagi kita. itulah Melkisedek yang diberikan persembahan oleh Abraham yang menjadi bayang-bayang Kristus. Sekali lagi kita diingatkan akan kasih Tuhan yang begitu besar, akan anugerahNya yang begitu besar, akan pengampunanNya yang begitu berharga. Dia telah datang dan mati bagi kita ketika kita masih berdosa, masih menjadi musuh Allah, masih lemah, Kristus menyatakan anugerahNya kepada kita melalui mati dan bangkit bagi kita. biarlah kita sadar waktu kita menerima perjamuan kudus, inilah tubuh dan darah Kristus yang dicurahkan bagi kita. Kristus ada di dalam kita melalui tubuh dan darahNya yang kita boleh cicipi dengan lidah rohani kita.