Be Holy for I am Holy

Be Holy for I am Holy

July 9, 2023

Series: New Testament

Book: 1 Peter

Hari ini kita masuk perintah kedua yaitu kuduslah kamu sebab Aku ini kudus. Perintah pertama adalah letakkanlah seluruh pengharapanmu kepada Tuhan. Waktu kita mendengar kata kudus, apa yang kita pikirkan? Mungkin kita pikir berat sekali, susah, ini untuk para pendeta bukan untuk saya, mungkin saya tidak berdosa tapi saya juga tidak kudus. Kekudusan ini sangat penting karena tanpa kekudusan tidak seorangpun bisa bertemu dengan Allah. Tanpa hidup kudus, meskipun doktrin benar bisa menjadi tidak berguna bahkan bisa merusak dan menjadi batu sandungan. Apa artinya waktu bicara tentang kudus, Allah yang kudus (Yes 6:1-3)? Kita harus mengerti kudus itu bukan berarti tidak berdosa atau suci, kita kadang-kadang bingung antara kudus (holy) dan suci (pure). Dalam Yesaya 6, Serafim itu adalah makhluk yang tidak berdosa tetapi mereka ketika berhadapan dengan Tuhan harus menutup muka mereka, menutup kaki mereka dan tidak bisa memandang Tuhan dan mereka harus memuji Tuhan. Jadi kudus artinya khusus, terpisah dari yang lain. Allah yang kudus artinya Allah yang berbeda dari makhluk apapun, Dialah pencipta, yang lain adalah ciptaan. Sebagai karya Allah yang telah memanggil kita menjadikan kita terpisah dari dunia ini, kita menjadi orang-orang yang kudus, kita bukan berasal dari dunia ini. Orang-orang kudus itu adalah orang-orang yang dipisahkan Tuhan, diambil oleh Tuhan tapi bukan berasal dari dunia ini, dilahirkan oleh Roh Kudus menjadi anak-anak Allah dan akan diutus kembali ke dunia ini. Tuhan memisahkan kita menjadi milikNya, dikhususkan untuk dipakai untuk pekerjaan Tuhan untuk memuliakan Tuhan. Itulah arti kita sebagai orang kudus.

Hal yang pertama yang harus kita mengerti, Tuhanlah yang memanggil kita (1 Pet 1:15), ini adalah pekerjaan Tuhan memanggil kita dari dunia ini, mengkuduskan kita untuk pekerjaan Tuhan untuk memuliakan Dia dan kita diutus kembali ke dalam dunia ini. Yesaya sekarang dikuduskan (Yes 6:6-7), pekerjaan Tuhan menjadikan dia milik Tuhan, dan nanti Yesaya diutus Tuhan ke tengah-tengah dunia ini. Tuhan sudah mengerjakan dulu dalam diri kita, ini adalah pekerjaan Tuhan memanggil kita sehingga kita secara status bukan lagi orang berdosa tetapi orang kudus. Semua kita yang di dalam Tuhan yang sungguh-sungguh beriman dalam Kristus adalah orang kudus. Kedua, kita semua menjadi anak-anak Allah (1 Pet 1:14a), artinya adalah ketika anugerah Tuhan dinyatakan, Roh Kudus bekerja di hati orang-orang berdosa sehingga dia mengalami kelahiran baru, tadinya adalah anak-anak kegelapan, sekarang menjadi anak-anak terang, kita adalah anak-anak yang telah dikuduskan Allah. Paulus mengatakan semua orang yang dipimpin Roh Allah yang kudus adalah anak-anak Allah. Ketika status nya sudah kudus, Roh Kudus mulai membentuk seluruh hidup kita, seluruh pikiran kita, apa yang kita kerjakan menjadi satu kehidupan yang kudus yang berkenan kepada Tuhan, ini adalah yang Tuhan kehendaki. Ketiga (1 Pet 1:14-15) kita melihat segala sesuatu itu secara berbeda, terjadi sesuatu yang radikal, kita tidak lagi seperti anak kecil yang memilih mainan daripada emas. Apa yang berubah? Kita melihat Tuhan dan FirmanNya secara berbeda, ini salah satu tanda orang yang menjadi hidup kudus. Kita menyadari di luar Kristus kita tidak dapat berbuat apa-apa, di luar Tuhan aku mati karena itu senantiasa aku harus bergantung kepada Dia. Kita menyadari Firman Tuhan itu lebih berharga dari emas, lebih manis dari madu. Orang-orang yang telah dikuduskan memiliki cara lihat yang baru sehingga dia mengutamakan Tuhan dalam hidupnya, dia suka akan Taurat Tuhan dan merenungkan Taurat itu siang malam. Apakah kita ada kerinduan itu? Orang yang sudah dikuduskan menyadari Firman itu sangat berharga, dia suka akan Firman Tuhan dan Firman itu menjadi fokus hidup kita, menuntun kita, memberi kita pengertian, cara pandang akan segala sesuatu yang kita jalani. Keempat (1 Pet 1:14), kita mematikan hawa nafsu yang dulu menguasai kita setelah dikuduskan oleh Tuhan. Kita adalah orang-orang yang secara status sudah kudus, kita adalah milik Tuhan, kita menjadi anak-anak Allah dan tidak ada apapun yang bisa mengubah ini, tetapi status kita yang kudus bukan berarti seluruh hidup kita itu sepenuhnya kudus, ada hal-hal yang belum berkenan kepada Tuhan. Tuhan memanggil kita untuk hidup kudus berkenan kepada Tuhan secara progresif. Kalau kita hanya mengerti status kita adalah orang kudus tetapi masih banyak hal yang tidak kudus dalam hidup kita, pikiran, perkataan, perbuatan kita ada hal-hal yang tidak kudus, kita akan bingung katanya saya sudah kudus mengapa hidup saya belum kudus? Karena ketika kita masih hidup dalam dunia ini maka masih ada hal-hal yang kita perlu bertumbuh, masih ada dosa dalam hidup kita yang kita perlu terus berjuang menjauhkan diri dari hawa nafsu dan minta pertolongan anugerah Tuhan. Seharusnya kita tidak senang akan keadaan yang tidak kudus dalam hidup kita tetapi ada proses yang belum selesai, Tuhan akan membentuk kita setiap hari semakin kudus.

Kita harus terus menerus hidup kudus, di jalan yang sempit yang tidak banyak orang di dalamnya dan yang tidak mudah tetapi ada penyertaan Tuhan, pimpinan Tuhan, anugerah Tuhan, ada penghiburan Tuhan dan kekuatan dari Tuhan. Biarlah kita boleh menjadi orang-orang kudus, boleh berjuang dengan bersandar kepada Tuhan, kita hidup sebagai anak-anak yang taat, hendaklah kita menjadi kudus di dalam seluruh hidup kita sama seperti Dia adalah kudus yang telah memanggil kita.