Resurrection Hope

Resurrection Hope

March 31, 2024

Series: New Testament

Book: John

Bible Passage: John 20:1-2,11-18

Kita akan memikirkan apa artinya percaya kepada Tuhan? Apa artinya iman yang sejati itu? Apa sesungguhnya waktu kita katakan aku percaya kepada Yesus Kristus? Kita akan memikirkan dengan 2 pertanyaan, pertama mengapa Maria pada awalnya tidak percaya Yesus telah bangkit? Meskipun Yesus sudah mengatakan berkali-kali Yesus akan mati dan bangkit tetapi mengapa Maria tetap tidak percaya pada awalnya? Kedua adalah mengapa kemudian dia percaya dan bagaimana dia percaya?

Mengapa Maria pada awalnya tidak percaya Yesus telah bangkit? Karena bagi orang Yahudi kebangkitan fisik di dalam kehidupan sekarang ini adalah sesuatu yang tidak mungkin. Orang Yahudi percaya tubuh adalah ciptaan Tuhan yang baik sehingga sebagian orang Yahudi percaya bahwa akan ada kebangkitan di akhir zaman dan tubuh jasmani dengan jiwa akan dipersatukan kembali. Tetapi meskipun sebagian percaya tetapi di dalam zaman itu mereka tidak percaya ada manusia yang adalah Allah dan ditambah dengan pengertian manusia tidak mungkin dibangkitkan sekarang ini. Itulah sebabnya Maria dan semua murid-murid tidak percaya Yesus dibangkitkan dan pikirannya tertutup bahwa Yesus dapat dibangkitkan. Zaman kita sekarang, orang-orang juga tidak mungkin percaya kepada Kristus yang bangkit tanpa intervensi dari Tuhan sendiri. Tanpa Tuhan membukakan hati manusia yang buta, tidak mungkin manusia bisa percaya karena ada kebutaan karena dosa manusia (Roma 1:21) sehingga manusia tidak mungkin percaya dari dirinya sendiri akan Kristus yang bangkit. Manusia tidak bisa melihat kebenaran tanpa Tuhan mencelikkan mata rohani dan jasmani kita. Ayat 11 dan seterusnya, bahkan ketika malaikat dan Yesus bertanya apa yang kamu cari, Maria masih tidak percaya. Yesus berkali-kali menyatakan diriNya sampai murid-murid menjadi percaya. Ada orang-orang yang tidak mau percaya kepada Tuhan karena alasan emosional dan psychological, ada yang tidak mau Allah itu ada karena kalau Allah itu ada, dia tidak bisa hidup seperti yang dia inginkan. Tuhan Yesus adalah satu-satunya pendiri agama yang mati dan sudah bangkit, kalau Yesus seperti yang Dia klaim, Dia adalah Tuhan yang mati dan bangkit, Dia berkuasa atas bumi dan surga, Dia berdaulat atas segala sesuatu, kita tidak bisa hidup sesuai dengan kehendak kita sendiri. Kalau ada yang bergumul tentang percaya kepada Tuhan atau tidak, dari poin ini harap saudara bisa bertanya dengan jujur, mengapa saya tidak percaya? Seringkali tidak pernah betul-betul pikir, menyelidiki Alkitab, kebanyakan karena mereka mau hidup sesuai dengan kehendak mereka, jangan diganggu. Kalau Kristus itu mati dan bangkit dan Dia berkuasa atas hidup saya, orang tidak mau percaya karena tidak mau bahwa ada Allah seperti itu. Semoga saudara mengerti poin ini dan mulai meragukan keraguan saudara, engkau mulai bertanya dan tentunya dengarkan poin kedua ini.

Poin kedua, bagaimana dan mengapa kemudian Maria menjadi percaya? Jawaban singkatnya adalah karena Kristus menyatakan diri kepadanya, artinya ini adalah kebenaran, dengan kata lain percaya kepada Tuhan adalah sesuatu yang rasional, sangat reasonable karena ini adalah kebenaran. Meski itu melampaui rasio manusia untuk percaya tetapi percaya Tuhan atau iman itu bukan berarti sesuatu yang irasional. Iman itu bersifat supra rasional, melampaui reason, ada sesuatu yang berbicara kepada hati kita yang paling dalam tetapi bukan irasional. Alkitab menegaskan iman Kristen itu iman yang berdasarkan kepada bukti, ada banyak bukti yang dikatakan dalam Alkitab dan salah satu bukti yang paling penting adalah saksi mata pertama dalam seluruh Injil adalah seorang wanita, ini sangat signifikan karena kesaksian seorang perempuan tidak valid karena tidak dianggap pada waktu itu. Kalau ada orang yang mau membuktikan Yesus itu bangkit, saksi pertama adalah seorang perempuan, ini tidak valid tetapi mengapa Injil mencatat hal ini? Tidak ada alasan lain kecuali kalau itu memang benar-benar terjadi. Kita bisa percaya apapun tetapi kalau itu salah maka pada akhirnya akan dibongkar kesalahan itu dan fondasi imanmu, apa yang kau percaya akan hancur. Tuhan Yesus mengatakan I am the way, the truth and the life, Dia akan menghakimi kita dan jika apa yang engkau percaya kalau itu tidak benar sesuai apa yang Tuhan sudah nyatakan maka pada akhirnya itu tidak akan menolong kita, kita akan dihukum selama-lamanya. Ada satu bukti lagi yang sangat kuat yang menyatakan Kristus itu pasti bangkit karena perubahan yang radikal terjadi kepada murid-murid. Semua murid-murid tadinya tidak percaya, mereka ketakutan, mereka sembunyi, tetapi kalau saudara membaca Kisah Para Rasul mereka berubah dari orang-orang yang ketakutan menjadi orang yang berani mati dengan menyatakan Yesus itu sudah bangkit dan Yesus itu adalah Mesias. Kalau murid-murid itu tahu bahwa ini adalah kebohongan, kalau mereka tahu Yesus dicuri mayatnya, mereka sembunyikan, tidak mungkin mereka berani mati untuk imannya, tidak ada dalam sejarah ada orang yang berani mati untuk sesuatu yang mereka tahu itu bohong. Yesus berkali-kali menyatakan DiriNya bahwa Dia sudah bangkit, Thomas setelah bertemu Yesus menyembah dan berkata Ya Tuhanku dan Allahku, satu persatu murid-murid berubah dan kemudian pergi memberitakan Yesus yang mati dan bangkit, memberitakan Dialah satu-satunya Juruselamat, sampai kebenaran itu harus dibayar dengan nyawanya sendiri dan satu persatu mati martir karena iman mereka berdasarkan kebenaran dan fakta bahwa Yesus sudah bangkit. Alkitab menegaskan kepada kita bahwa untuk percaya kepada kebenaran ini, percaya dan beriman kepada Kristus yang sudah mati dan bangkit, tidak bisa dari diri kita sendiri menganalisa meskipun buktinya sudah jelas tetapi tidak ada orang yang percaya karena bukti-bukti itu, ini perlu anugerah Tuhan. Manusia bisa percaya, kita bisa percaya karena anugerah Tuhan yang membuka hati dan mata kita, kita bertemu dengan Tuhan. Inilah yang Tuhan nyatakan dalam percakapanNya dengan Maria (ayat 15), pertanyaan ini adalah untuk membuka wawasan Maria, siapa yang engkau cari sesungguhnya? Supaya Maria mengenali karena Maria masih belum mengerti sampai Tuhan panggil dia, sampai Tuhan berkata Maria, Maria baru sadar ini adalah Tuhannya, gurunya. Yoh 10:3-4, Tuhan menggambarkan DiriNya sebagai gembala yang baik, yang memanggil domba-dombaNya masing-masing menurut namanya dan domba-dombaNya mengikut Dia karena mereka mengenal suaraNya. Inilah yang Tuhan Yesus lakukan waktu Tuhan Yesus memanggil Maria, langsung dia mengenal dan dia berespon kepada Tuhan. Inilah yang disebut amazing grace, kita boleh percaya kepada Tuhan semata-mata karena anugerah Tuhan. Maria tidak mungkin bertemu Yesus dari dirinya sendiri karena dia mencari Yesus yang mati, tidak mungkin bertemu Tuhan, kecuali Kristus yang menghampiri Maria dan menyatakan diri kepadanya. Iman yang sejati adalah anugerah yang Tuhan berikan dan anugerah itu selalu bersifat personal, kita harus respon. Setiap kita masing-masing apakah saudara telah mendengar Yesus memanggil namamu pribadi lepas pribadi? Tidak cukup percaya Yesus itu mengasihi semua orang, tidak cukup percaya Yesus mati bagi manusia berdosa, engkau harus percaya iman sejati itu bersifat personal, iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan DiriNya untuk aku. Anugerah Tuhan itu bukan hanya penyebab iman kita tetapi anugerah Tuhan juga adalah isi dari iman kita (ayat 17-18). Iman yang sejati itu bukan hanya membawa kita kepada Kristus sehingga kita boleh diselamatkan tetapi iman yang sejati itu juga adalah iman yang menolong kita menyadari bahwa hidup kita sekarang ini adalah hidup di dalam Kristus melalui Roh Kudus kita boleh terus mengalami relasi yang hidup dengan Tuhan, kita boleh mengalami sukacita, pertolongan dan anugerah Tuhan meskipun belum sempurna tetapi kita boleh menyadari bahwa Tuhan itu hidup. Kita beriman bukan hanya membawa kita percaya dan diselamatkan tetapi anugerah Tuhan juga adalah isi iman kita, kita hidup dengan iman, beriman kepada sesuatu yang Tuhan sudah nyatakan yang mungkin tidak bisa kita lihat, tetapi dengan mata rohani kita beriman dan percaya dan hidup bersama Tuhan, mengalami kehadiran Tuhan dalam hidup kita di tengah segala kesulitan, pergumulan, tantangan yang kita hadapi di dunia ini. Mari kita berdoa.