What Is Your Identity?

What Is Your Identity?

October 1, 2023

Series: New Testament

Book: 1 Peter

Bible Passage: 1 Peter 2:4-10

Kristus juga disebut batu penjuru yang dibuang oleh manusia tetapi berharga, ada orang-orang yang tidak mengetahui, dibuang, diinjak orang tetapi bagi orang-orang yang percaya dan yang mengenal betapa berharganya Kristus. Dia adalah batu yang mahal sehingga kita datang kepadaNya, kita percaya kepadaNya. Dia juga disebut Batu Hidup sehingga kita yang datang dan percaya kepadaNya juga menjadi batu-batu hidup yang kecil yang dipakai untuk Pembangunan Rumah Allah dimana Allah hadir di tengah-tengahnya. Ayat 4-8 ditutup dengan mengutip orang-orang yang tidak percaya, yang menolak Kristus. Yesus diumpamakan seperti batu yang membuat mereka jatuh, tersandung karena ketidaktaatan mereka.

Dalam tulisan Paulus, dia mengatakan salib itu adalah batu sandungan bagi orang yang tidak percaya, bagi orang-orang Yahudi dan Yunani, Mesias yang disalibkan itu adalah sesuatu yang kontradiksi. Mereka yang menantikan Mesias yang dijanjikan di Perjanjian Lama, mereka pikir Mesias datang dengan kekuatan militer, kekuatan politik, kekuatan pedang dan akan mengalahkan Roma yang menguasai mereka tetapi ternyata Yesus Kristus yang datang sebagai Mesias, Dia datang untuk disalibkan.

Ketika Petrus mengakui Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup, sejak saat itu Tuhan Yesus menceritakan di dalam Matius 16, Dia akan ditangkap, dianiaya, disalibkan dan akan dibangkitkan pada hari ketiga. Petrus menarik Yesus kesamping dan mengatakan dijauhkanlah itu daripadaMu, karena bagi Petrus dan dia mewakili semua orang Yahudi, Mesias datang seharusnya bukan untuk disalibkan, Mesias harusnya datang dengan kuasa, dengan kemuliaan, Dia adalah yang diurapi berarti Dia adalah anak Daud raja yang berkuasa. Mereka sangat sulit menerimanya, salvation through defeat, through death, sesuatu yang tidak masuk akal. Mereka tidak mau mengerti, mereka terus dikuasai oleh pikiran mereka sendiri yang salah dan tidak mau mendengar apa yang dikatakan Tuhan, yang sudah dinyatakan Kristus melalui kematianNya di atas kayu salib. Dalam ayat 9-10, Petrus kembali berbicara tentang orang yang percaya. Dia menjelaskan tentang identitas orang percaya, siapakah orang Kristen itu dan apa yang menjadi tujuan hidup kita. Firman Tuhan memberi kita pengajaran yang penting akan identitas yang Tuhan nyatakan dalam FirmanNya dan apa yang menjadi tujuan kita di dunia ini.

5 hal tentang siapakah orang Kristen, pertama identitas kita adalah bangsa yang terpilih, ini bukan suatu bangsa, negara atau ras tertentu. Umat Allah itu telah ditebus oleh darah anak domba dari berbagai macam suku, ras, bangsa. Identitas kita yang paling dasar bukanlah etnis kita atau kebangsaan kita atau bahasa kita tetapi adalah karena kita adalah orang-orang yang telah dipilih oleh Allah, kita adalah bangsa yang terpilih dalam Kristus sebelum dunia dijadikan, bukan karena kelebihan kita, bukan karena kehebatan kita, bukan karena kepintaran kita tetapi semata-mata karena anugerahNya. Kedua, kita juga adalah orang-orang yang sudah dikasihani (ayat 10b), Dia tidak menghukum dosa kita dalam diri kita sendiri tetapi Dia menghukum dosa kita dalam diri AnakNya yang tunggal. Melalui iman kita percaya kepada Dia dan Dia menerima murka dari Allah di atas kayu salib. Allah bukan hanya memilih kita dari jauh, tetapi Dia juga datang menyatakan belas kasihanNya kepada kita. Identitas kita tidak ditentukan oleh perbuatan kita, tetapi Tuhan yang memberikan identitas tentang siapa kita karena Dia telah memilih kita dan telah memberi belas kasihanNya kepada kita. Ketiga, kita adalah milik Allah (ayat 9, 10a). Kita diangkat menjadi umat kepunyaan Allah sendiri. Yoh 10:28-29, kita yang beriman telah menerima belas kasihan Tuhan, kita ada di tangan Kristus dan juga di tangan Bapa. Kita adalah milik kepunyaan Allah sendiri. Siapa yang bisa merebut kita dari tangan Bapa dan dari tangan Kristus? Inilah identitas kita. Keempat, kita adalah bangsa yang kudus, milik Tuhan yang telah dipilih, kita telah dipisahkan, status kita adalah bangsa yang kudus dan tidak bisa dirubah meskipun hidup kita kadang-kadang jatuh melakukan sesuatu yang tidak kudus, itu memang akan melukai hati Tuhan tetapi itu tidak pernah mengubah status kita menjadi bangsa yang bukan milik Allah, bangsa yang tidak dikasihani Tuhan. Kalau kita sudah lahir baru, iman sungguh-sungguh, tidak ada yang bisa mengubah status kita. Tetapi biarlah kita ingat sebagai anak-anak Tuhan yang sejati karena kita adalah yang disebut bangsa yang kudus. Ketika kita ada teguran Firman, ada peringatan dari Tuhan, Tuhan mengingatkan kita bahwa hidup kita adalah milik Tuhan dan hidup kita harus merefleksikan kekudusan Allah. Kelima, kita adalah imamat yang rajani, royal priesthood artinya adalah kita punya akses langsung kepada Allah, tidak perlu lagi ada imam sebagai pengantara.

Dalam Perjanjian Lama, orang-orang Israel tidak bisa datang kepada Tuhan secara langsung, mereka perlu imam sebagai pengantara kepada Allah. Dalam Perjanjian Baru, Yesus Kristus adalah satu-satunya pengantara antara kita dan Allah, tidak ada yang lain. Kita semua adalah imamat yang rajani, bisa datang kepada Bapa secara langsung hanya melalui Yesus Kristus. Kita punya peran penting di hadapan Allah karena imam mempunyai peran penting di hadapan Allah, artinya seluruh hidup kita seperti imam hidup di hadapan Allah. Tidak pernah ada dalam hidup kita dimana kita tidak hidup di hadapan Allah. Bukan hanya pada hari Minggu saja, tetapi setiap hari dalam hidup kita, hidup kita haruslah hidup yang beribadah. Tuhan harus terus hadir dalam sehari-hari kita, waktu kita liburan, waktu kita pesta, dalam pekerjaan, bersama keluarga, waktu studi, kita melakukan itu semua di hadapan Tuhan.

Hidup bukan untuk mencapai apa yang saya inginkan, untuk kepentingan diriku, tidak, semua aspek hidup adalah coram deo. Waktu kita menyadari kita adalah imamat yang rajani, semua yang kita kerjakan adalah untuk memuliakan Tuhan. Bagaimana kita melihat diri, siapa kita bukan ditentukan oleh diri kita sendiri, bukan oleh orang tua, bukan dari lingkungan dimana kita hidup, tetapi kita kembali kepada apa yang Tuhan nyatakan. Siapakah kita, identitas diri kita adalah berdasarkan apa yang telah Allah kerjakan bagi kita. Dia telah memilih kita, Dia telah berbelas kasihan kepada kita, Dia telah mengangkat kita menjadi umatNya, Dia telah menguduskan kita, Dia telah memberikan status imamat yang rajani. Apa yang telah Tuhan kerjakan bagi kita dan relasi yang dibentuk Tuhan sehingga kita adalah umatNya, kita boleh memanggil Dia Bapa kita di surga. Itulah identitas kita. Siapakah kita? Kita adalah orang-orang yang telah dipanggil keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib. Tanpa Tuhan, apa yang Dia kerjakan, kita tidak akan mengenal siapa diri kita sesungguhnya.

Panggilan Tuhan bagi kita setelah kita diberikan anugerah, status yang baru maka kita dipanggil untuk memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia. Allah menyatakan siapa kita supaya kita boleh memberitakan siapakah Allah. Biarlah kita memberitakan pekerjaan Tuhan dalam berbagai aspek hidup kita, dalam pekerjaan, dalam kantor kita dan keluarga kita.