New Heaven and New Earth

New Heaven and New Earth

August 7, 2022

Series: New Testament

Book: Revelation

Bible Passage: Revelation 21-22:5

Renungan hari ini yang berbicara tentang sorga, sesuatu yang membawa kita kepada gambaran yang lebih tepat tentang apa itu sorga. Sesuatu yang begitu terbatas, begitu tidak mampu untuk menceritakan atau menggambarkan tentang sorga yang melampaui imajinasi kita. Harap kita boleh lebih mengerti betapa mulianya, betapa indahnya, betapa sukacitanya ketika kita akhirnya bertemu muka dengan muka dengan Tuhan juruselamat kita yang penuh kemuliaan dan penuh kasih dan kebaikan.

Pembahasan hari ini membawa kita untuk merenungkan dan mengerti dengan “4 P”, yaitu:

1. Promise
Kita boleh mengerti bahwa langit dan bumi yang baru yang dijanjikan dan dinyatakan didalam kitab Wahyu ini seluruhnya adalah penggenapan, puncak dari seluruh janji Allah atau consummation. Seluruh relasi antara umat Allah dengan umatnya itu adalah relasi yang didasarkan pada perjanjian atau covenant. Kita tentu mengetahui bahwa janji Tuhan yang telah digenapi oleh Kristus itu belum secara penuh dialami akan umat Tuhan, belum secara sempurna dialami akan umat Tuhan. Tuhan Yesus masih mengatakan setelah Dia berkuasa atas sorga dan bumi, Dia kemudian mengutus murid-muridnya untuk pergi jadikan seluruh bangsa jadi muridKu. Seluruh janji dari khotbah di bukit adalah bersifat eskatologi. Ketika Kristus datang untuk kedua kalinya, maka seluruh janjinya daripada Allah itu akan digenapi secara sempurna, sehingga tidak ada lagi air mata, tidak ada lagi penderitaa, tidak ada lagi kematian dan kita akan hidup bersama-sama dengan Tuhan untuk selama-lamanya. Seluruh janji khotbah di bukit ini akan digenapi sempurna karena sang pengjanji itu adalah Alfa dan Omega yang dikatakan di Kitab Wahyu pasal 21 ayat 5 dan 6. Sorga itu adalah langit dan bumi yang baru itu adalah seluruh janji Tuhan didalam kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dimana seluruh janji itu akan digenapi secara sempurna ketika Yesus datang kedua kalinya dan memulai suatu masa yang baru.

2. Place
Tentang tempat, banyak diantara kita tidak mempunyai ikatan kuat dengan tempat, tidak adanya sense of belonging. Sorga juga kita boleh melihat sebagai tempat dimana kita diciptakan dan kita diselamatkan untuk tinggal ditempat yang Tuhan sediakan untuk kita. Itulah rumah kita yang kekal sampai selama-lamanya. Relasi kita dengan Tuhan bukan bersifat mental atau spiritual, tapi ada tempatnya dimana kita tinggal. Itu juga menunjukkan bahwa relasi kita dengan Tuhan juga bersifat fisik, ada ruang dan tempat yang bisa dilihat dan dipegang. Kebangkitan kita akan menerima tubuh yang baru, tubuh yang tidak sakit lagi, tubuh yang sudah dipermuliakan yang sempurna dengan rencana Tuhan, tetapi tetap bertubuh. Tubuh yang sudah dipermuliakan itu cocok di langit dan bumi yang baru, dimana Tuhan memenuhinya.

3. People
Hal yang pertama yang kita pikirkan tentang umat Allah ini, adalah orang-orang yang terdiri dari berbagai bangsa, bahasa, suku, dan sebagainya. Orang-orang yang menjadi anggota daripada langit dan bumi yang baru ini menjadi warga negara dari langit dan bumi yang baru adalah orang-orang yang terdiri dari berbagai bangsa, bahasa, suku, dan sebagainya (Pasal 21 ayat 24). Di langit dan bumi yang baru, perbedaan dari ras tidak akan dihilangkan tetapi akan disempurnakan. Siapakah umat Tuhan ini? Umat Tuhan ini adalah pengantin perempuan yang sangat dikasihi oleh Kristus. Umat Tuhan yang telah ditebus dan dimenangkan atas segala pencobaan dan orang-orang yang telah bertekun didalam iman mereka ditengah segala penderitaan yang mereka alami (Ayat 7). Umat Tuhan ini juga akan dihibur oleh Tuhan (Ayat 4) dan akan menerima penghiburan dari Tuhan. Umat Tuhan ini juga akan diberikan minum dari air mata kehidupan dengan cuma-cuma (Ayat 6). Ini juga adalah bagian dari penggenapan dari khotbah di bukit. Umat Tuhan ini juga akan menerima akses untuk pohon kehidupan di tengah taman Eden.

4. Presence
Seorang hamba Tuhan pernah menanyakan satu pertanyaan unik kepada Pdt Stephen Tong tentang apakah beliau ada ketakutan, dan beliau menjawab bahwa yang paling beliau takutkan adalah kalau Tuhan meninggalkan kita. Ini adalah kerinduan dan hati dari hamba Tuhan yang sejati. Musa berkata kepada Tuhan: “Kalau engkau tidak menyertai kami, meskipun mengutus malaikatnya untuk menyertai kami karena dosa dari umat Tuhan”. Tuhan mengatakan: “Aku akan mengutuskan malaikatKu untuk menyertai engkau”. Tapi Musa mengatakan: “Kalau engkau tidak menyertai kami, Tuhan jangan membiarkan kami melangkah satu langkah pun”. Itulah kerinduan daripada umat Tuhan sepanjang jaman, Tuhan jangan tinggalkan kami , Tuhan beserta kami. Kita sangat bersyukur kepada Tuhan kalau kita melihat akan Kitab Wahyu 21 dan 22, maka kita melihat penyertaan Tuhan itu adalah menjadi nyata secara penuh dan sempurna. Kehadiran Tuhan di dalam langit dan bumi yang baru secara penuh dan secara kemuliaan Tuhan menyatakan akan diriNya sehingga kita melihat puncaknya, boleh bertemu muka dengan muka, seperti tertera didalam Kitab Wahyu 4:22.