Victorious Suffering

Victorious Suffering

January 7, 2024

Series: New Testament

Book: 1 Peter

Bible Passage: 1 Peter 3:18-22

Petrus mengatakan Tuhan kadang-kadang mengizinkan kita mengalami penderitaan di dunia ini dan lebih baik menderita karena berbuat baik jika itu dikehendaki Allah daripada karena berbuat jahat. Hidup menjadi orang Kristen, hidup taat Tuhan dan karena itulah kita mengalami penderitaan dalam dunia ini. Kalau engkau mencoba memberitakan Injil dan mencoba menjadi saksi Kristus dalam dunia ini atau mengasihi orang-orang di sekeliling kita maka kita tahu kita akan menderita. Belum lagi orang-orang Kristen yang dianiaya karena iman mereka. Penderitaan ini bisa berarti orang-orang Kristen yang setia, taat secara normal kepada Tuhan tetapi kemudian mengalami sakit dan kecelakaan dan ini tentu sesuatu yang tidak mudah karena itu Petrus memberikan kekuatan kepada orang-orang Kristen yang mengalami penderitaan dan Petrus juga mengajar, memberikan penghiburan dan pengharapan kepada mereka. Ayat 18 dan seterusnya Petrus menjelaskan mengapa hal ini adalah kehendak Tuhan. Jika kita lihat pasal 4:1, kita juga akan melihat tema yang sama yang Petrus ajarkan disini. Tuhan mengizinkan penderitaan itu terjadi dalam hidup anak-anak Tuhan. Rencana Allah dalam penderitaan orang Kristen karena berbuat baik, seperti demikianlah Kristus karena ketaatanNya kepada Bapa. Ayat 18-22 ada bagian dari teks yang kita baca yang membingungkan, ada hal-hal yang tidak jelas dan kontroversi tetapi jangan terdistraksi dengan hal-hal itu. Petrus sedang mempersiapkan dan mempersenjatai orang-orang Kristen dengan iman untuk menderita demi Kristus dan demi kerajaanNya. Petrus menyatakan 5 cara orang-orang Kristen dipersiapkan menghadapi penderitaan, kita akan membahas 3 poin hari ini.

Hal yang pertama bagaimana Petrus menguatkan orang-orang Kristen adalah ayat 18 yaitu dengan cara mengingat Kristus telah menderita dan mati. Tuhan Yesus mengatakan jika dunia membencimu, ingatlah ia telah membenci Aku sebelum ia membenci engkau. Aku mengutus engkau seperti domba di tengah-tengah serigala, artinya engkau pasti akan mengalami kesulitan dan penderitaan. Kita perlu memperoleh kekuatan dari Tuhan dan Petrus mengatakan engkau akan dikuatkan karena mengingat Kristus juga telah menderita dan mati bagi kita. Penderitaan kita karena kebenaran juga mengkonfirmasi bahwa kita adalah milik Kristus. Tuhan Yesus mengatakan berbahagialah engkau jika engkau menderita dan dianiaya karena demikianlah nabi-nabi sebelum kamu, dengan demikian ketika kita menderita karena kebenaran, kita diperhitungkan seperti nabi-nabi di Perjanjian Lama. Penderitaan kita mengkonfirmasi kita adalah milik Kristus.

Hal yang kedua yang berkaitan dengan hal pertama bahwa Kristus telah menang dan membawa kita kepada Allah. Jika ada yang bertanya mengapa engkau mau menjadi orang Kristen dengan segala resiko penganiayaan yang akan engkau alami? Karena ada sesuatu yang terjadi pada jiwaku yang paling dalam, sesuatu yang tidak bisa ditahan, sesuatu yang memberi kesadaran bahwa kebutuhan yang paling dalam bukanlah hidup panjang dan nyaman tetapi supaya dosaku diampuni dan hidup dalam damai dan sukacita di hadapan Tuhan selamanya. Ini adalah 1000x lebih penting daripada hidup nyaman di dunia ini dan setelah mati hidup selamanya di neraka. Dibandingkan dengan kekekalan yang Tuhan sediakan maka kehidupan nyaman di dunia ini tidak bisa dibandingkan dengan segala sukacita dan kebahagiaan di hadapan Tuhan yang Tuhan janjikan. Inilah yang dilakukan Kristus ketika Dia ada di dunia ini. Kristus mati untuk segala dosa kita. Dosa inilah persoalan utama dalam hidup kita. Inilah kebutuhan kita yang paling dalam supaya dosa kita boleh diampuni di hadapan Tuhan karena dosa telah memisahkan kita dari Allah dan upah dosa adalah mati. Bukan hanya mati terpisah dari Allah tetapi keterpisahan dengan Allah itu nyata dengan kematian kita secara fisik dan tanpa anugerah Tuhan kita akan mati secara kekal, kita akan terpisah selama-lamanya dari hadapan Tuhan. Kristus telah mati untuk menanggung dosa kita sehingga kita tidak perlu lagi mati dalam dosa-dosa kita, ada pengampunan dosa dalam Kristus. Kristus telah mati untuk segala dosa-dosa kita. Kematian Kristus adalah kematian yang menggantikan kita, Dia yang benar untuk menggantikan kita yang tidak benar yang seharusnya menerima murka Allah, tetapi Kristus yang kudus, yang tidak pernah berdosa, yang sempurna dalam perkataanNya, perbuatanNya dan pikiranNya, penuh hikmat dan kebenaran dan kasih dimana seluruh hati Bapa ada dalam DiriNya tetapi Dia harus mati untuk menggantikan kita, inilah satu-satunya cara untuk memperdamaikan kita dengan Allah. Yang benar untuk orang-orang yang tidak benar. Ini masuk pada inti dari Injil Yesus Kristus, bagaimana kematian Kristus adalah kematian yang menggantikan kita. Kita yang seharusnya binasa, mati karena dosa-dosa kita tetapi Dia mati menggantikan dosa-dosa kita.

Hal yang ketiga, karena Kristus menderita dan mati sekali untuk segala dosa-dosa kita. Kata sekali disini adalah once and for all, kematian Kristus bersifat final dan mengikat. Kematian Kristus menegaskan keadilan Allah. Roma 3 menegaskan kematian Kristus untuk menyatakan keadilan Allah. Justru kalau Kristus tidak mati untuk menggantikan kita dan menebus kita maka pengampunan Tuhan kepada kita adalah pengampunan yang tidak adil. Kita akan mengerti hal itu jika kita melihat orang-orang Israel yang tegar tengkuk dan keras kepala, terus menerus berdosa di hadapan Tuhan. Mereka sudah diberikan begitu banyak anugerah Tuhan, Tuhan memelihara umat Israel dengan berbagai macam keajaiban, memelihara mereka dengan tiang awan dan tiang api, memberi mereka manna setiap hari, terus menerus Tuhan memelihara dan menjaga umat Tuhan tetapi waktu kesulitan datang mereka mulai marah dan mengutuki Tuhan. Meskipun umat Israel tegar tengkuk, tetapi Tuhan terus bersabar dan memberi anugerah kepada mereka. Dia adalah Tuhan yang adil, Tuhan yang tidak pernah berkompromi dengan dosa, bagaimana Dia bisa mengampuni orang-orang yang sudah berdosa kepada Tuhan? Jawabannya dalam Roma 3, Bapa mengutus AnakNya yang tunggal, Yesus Kristus mati untuk menyatakan keadilan Allah. Hanya karena kematian Kristus lah maka keadilan Allah boleh dinyatakan. Dia sebagai Allah yang adil dan tidak pernah berkompromi dengan dosa. Mungkin ada orang bertanya mengapa Kristus harus mati menanggung dosa saya, mengapa Tuhan tidak dapat mengampuni dosa saya saja? Karena kamu tidak mengerti betapa seriusnya dosa manusia. Dosa sangat serius dan sangat mengerikan sehingga satu-satunya jalan menyelesaikan dosa, Yesus Anak tunggal Allah yang kudus, yang sempurna itu harus mati menggantikan kita. Karena upah dosa adalah mati dan kita semua patut menerima kematian itu. Satu-satunya jalan kita boleh tidak menerima kematian itu adalah kalau kita berada di dalam Kristus karena Kristus Allah yang sempurna telah mati menggantikan kita. Bagi kita yang ada dalam Kristus, yang beriman dalam Kristus, dipersatukan dalam Dia, Bapa melihat kita dalam Kristus, Bapa melihat keadilanNya sudah dinyatakan, Kristus sudah mati menanggung dosa kita sehingga kita yang ada di dalam Kristus tidak lagi perlu mati dalam dosa-dosa kita, sehingga kita boleh hidup di dalam Kristus, hidup boleh mempermuliakan namaNya, hidup mengikut Kristus seumur hidup kita karena kita adalah milikNya. Tidak ada lagi penghukuman bagi kita yang ada dalam Kristus, seluruh hutang sudah dibayar lunas oleh Kristus dan di atas kayu salib Yesus berkata sudah selesai.

Pergumulan terbesar waktu kita menderita adalah kita bertanya apakah Tuhan mengasihi saya? Apakah Tuhan peduli kepada saya? Meski ada hal-hal yang mungkin tidak ada jawaban sekarang mengapa Tuhan mengizinkan penderitaan ini terjadi, tetapi 1 hal yang pasti ketika kita merenungkan penderitaan Kristus bahwa Dia yang benar untuk orang yang tidak benar, supaya Dia membawa kita kepada Allah, hal yang pasti yang harusnya kita bisa jawab yaitu bahwa Allah tidak mungkin tidak peduli kepada saya. Dia tidak mungkin tidak mengasihi saya. Inilah kekuatan yang Petrus ingin ajarkan kepada kita. Kristus telah mati untuk segala dosa kita supaya Dia membawa kita kepada Allah. Penderitaan kita bukanlah tanda bahwa Dia telah meninggalkan saya, penderitaan yang kita alami juga bukanlah tanda Dia tidak mengasihi kita. Inilah kasih Tuhan dan kepastian keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita. Kiranya ini boleh menolong kita menghadapi kesulitan yang kita alami, bahwa kita adalah milik Tuhan karena Kristus telah mati mengganti kita. Ini adalah sesuatu yang pasti, final dan mengikat sebagai status kita di hadapan Tuhan.

Ayat 21c-22, bagaimana kebenaran ini menghibur kita yang mengalami penderitaan dalam dunia ini? Bahwa Kristus yang telah bangkit, sekarang duduk di sebelah kanan Allah adalah Tuhan dan Raja yang berkuasa atas segala malaikat, kuasa dan kekuatan. Bukankah ini yang kita katakan dalam pengakuan iman kita setiap minggu? Artinya disini Petrus menegaskan, Dia berkuasa atas segala malaikat, setan, pemerintah yang mungkin menekan kita dalam dunia ini. Tidak ada kuasa apapun yang bisa melakukan sekehendak hati mereka, semuanya telah ditaklukkan oleh Kristus. Dalam pasal 5 ayat 8-9, dikatakan lawanlah iblis dengan iman yang teguh, apakah iman yang teguh ini? Inilah iman dalam pasal 3 ayat 22, Kristus yang telah bangkit dan duduk di sebelah kanan Allah, Dia adalah yang berdaulat akan malaikat dan kuasa apapun di dunia ini, artinya iblis tidak bisa melakukan apapun tanpa Kristus. Kalau kita mengalami segala kesulitan hari ini maka percayalah itu bisa terjadi karena Tuhan mengizinkannya. Itulah juga yang terjadi pada Ayub, setan yang menghancurkan hidup Ayub, membunuh anak-anaknya dan mengambil semua miliknya, memberikan Ayub sakit dan istrinya menyuruh dia mengutuki Allah tetapi Ayub tidak melakukan itu semua, imannya terus bersandar kepada Tuhan dan dia terus berharap kepada Tuhan. Inilah yang Petrus juga ingin menguatkan umat Tuhan supaya kita mengingat bahwa Kristus itu berkuasa atas segala sesuatu dan tidak ada kesulitan dan penderitaan apapun yang terjadi kalau itu tidak diizinkan oleh Tuhan. Kalau Tuhan mengizinkan itu terjadi dalam hidup kita, pasti Dia melakukannya untuk kebaikan kita dan untuk kemuliaan namaNya. Inilah iman yang teguh yang Petrus ingin kita pegang sehingga kita boleh sadar segala penderitaan kita itu bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba tetapi seluruhnya ada dalam rancangan tangan Kristus yang berdaulat atas segala sesuatu meskipun kita tidak mengerti secara detail tetapi Dia adalah Tuhan yang mengasihi kita dan Dia adalah Tuhan yang bekerja mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihiNya dan untuk kemuliaanNya. Biarlah dengan iman yang demikian kita memasuki tahun 2024. Kita berjuang, mau taat hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita tahu ketika kita hidup melakukan kehendak Tuhan dan melakukan yang benar akan ada banyak kesulitan. Tuhan memberikan kekuatan dan penghiburan kepada kita sekalian.